Dalam setahun terakhir sekitar 15 biksu dan biksuni Tibet melancarkan protes dengan cara membakar diri. |
Witriyantosaja - Polisi China dilaporkan mengarak jenazah biksu Tibet yang membakar
dirinya di jalan-jalan di sebuah kota di provinsi barat Provinsi
Qinghai, seperti dilaporkan The Telegraph, Senin (9/1/2012). Radio Free Asia melaporkan ratusan warga Tibet yang marah memaksa polisi menyerahkan jenazah biksu bernama Nyage Sonamdrugyu (40).
Awalnya polisi menolak menyerahkan jenazah tersebut, Radio Free Asia mengutip sebuah sumber. Namun mereka akhirnya menyerah setelah "para demonstran menghancurkan kaca jendela dan pintu sebuah kantor polisi setempat". Para demonstran kemudian membawa jenazah Sonamdrugyu ke Dari di Provinsi Qinghai, sebuah wilayah yang mayoritas penduduknya warga Tibet. Kantor berita pemerintah China, Xinhua, membenarkan bahwa biksu yang merupakan pengajar Buddha Tibet itu meninggal pada Minggu (8/1/2012) setelah menenggak lalu menyiramkan minyak tanah ke tubuhnya sebelum membakar diri. Pada Jumat (6/1/2012), dua orang lain di Provinsi Sichuan membakar diri. Dalam setahun terakhir, setidaknya 15 biksu dan biksuni Tibet melancarkan protes dengan cara membakar diri.
Dalai Lama mengecam aksi tersebut. Namun pemimpin spiritual rakyat Tibet itu, juga para aktivis Tibet dan organisasi Buddha mengatakan aksi itu menunjukkan keputusasaan dan merupakan respons terhadap "genosida budaya" di bawah pemerintahan China. Pemerintah China menyebut aksi bakar diri itu bertentangan dengan ajaran Buddha.
Awalnya polisi menolak menyerahkan jenazah tersebut, Radio Free Asia mengutip sebuah sumber. Namun mereka akhirnya menyerah setelah "para demonstran menghancurkan kaca jendela dan pintu sebuah kantor polisi setempat". Para demonstran kemudian membawa jenazah Sonamdrugyu ke Dari di Provinsi Qinghai, sebuah wilayah yang mayoritas penduduknya warga Tibet. Kantor berita pemerintah China, Xinhua, membenarkan bahwa biksu yang merupakan pengajar Buddha Tibet itu meninggal pada Minggu (8/1/2012) setelah menenggak lalu menyiramkan minyak tanah ke tubuhnya sebelum membakar diri. Pada Jumat (6/1/2012), dua orang lain di Provinsi Sichuan membakar diri. Dalam setahun terakhir, setidaknya 15 biksu dan biksuni Tibet melancarkan protes dengan cara membakar diri.
Dalai Lama mengecam aksi tersebut. Namun pemimpin spiritual rakyat Tibet itu, juga para aktivis Tibet dan organisasi Buddha mengatakan aksi itu menunjukkan keputusasaan dan merupakan respons terhadap "genosida budaya" di bawah pemerintahan China. Pemerintah China menyebut aksi bakar diri itu bertentangan dengan ajaran Buddha.
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar