Witriyantosaja - Seekor ikan super besar dilelang di Tsukiji fish market, Tokyo,
Jepang pada lelang pertama di tahun 2012. Langsung jadi perhatian
karena harganya yang tak main-main! Bluefin tuna seberat 269 kg ini
dihargai hampir 6,7 milyar rupiah. Wow!
Ikan tersebut dibeli oleh Kiyoshi Kimura, pemilik Kiyomura Co, yang juga menjalankan jaringan restoran Sushi-Zanmai. Menurutnya, ia ingin memberikan semangat pada warga Jepang, setelah sempat diterpa tsunami. “Jepang telah melalui banyak hal di tahun kemarin ketika tertimpa bencana”, jelasnya.
Kimura juga ingin ikan tersebut tetap berada di Jepang, daripada membiarkannya dibeli orang dari negara lain. Ikan ini ditangkap di Aomori Prefecture, dan lokasi penangkapannya tak jauh dari pantai yang diterjang tsunami di tahun 2011.
Ikan ini harganya Rp. 25.000.000 per kilo, atau sekitar Rp. 870.000 per irisnya. Harga ini merupakan harga termahal untuk bluefish tuna. Kualitas tinggi bluefin tuna memang tak perlu diragukan lagi, namun harga mahal itu tetaplah mengejutkan. Harga tersebut adalah harga ikan termahal yang pernah dijual di Tsukiji fish market. Penjualan ikan mahal ini menghadirkan kemeriahan tersendiri di pasar ini, yang mendapatkan berkah saat lelang pertamanya di tahun 2012.
Walaupun dibeli dengan harga yang fantastis, namun restoran Sushi-Zanmai di Tsujiki menjual tuna sushi dengan harga hanya Rp.50.000. Hal itu membuat para pengunjung resto nya sangat senang. 'Ini sangat menyenangkan! Saya hanya bisa tersenyum senang!', kata Kosuke Shimogawara. Menurutnya, tuna sushi biasa dijual dengan harga sekitar Rp.955.000. Shimogawara merasa sangat berterimakasih pada Kimura, karena dapat mencicipi makanan tersebut dengan harga yang sangat murah.
Bluefin tuna dihargai tinggi karena daging merahnya yang lembut, yang jadi incaran para pecinta sushi. Irisan terbaik dari bluefin, disebut 'o-toro', biasanya dijual sekitar Rp.230.000 per irisnya. Warga Jepang mengkonsumsi 80% bluefin hasil tangkapan di Atlantik dan Pasifik.
Pemenang lelang di tahun 2011 adalah seorang pengusaha asal Hong Kong, Ricky Cheng, yang menjalankan jaringan restoran Itamae Sushi dan restoran Jepang kelas atas di Ginza.
Ikan tersebut dibeli oleh Kiyoshi Kimura, pemilik Kiyomura Co, yang juga menjalankan jaringan restoran Sushi-Zanmai. Menurutnya, ia ingin memberikan semangat pada warga Jepang, setelah sempat diterpa tsunami. “Jepang telah melalui banyak hal di tahun kemarin ketika tertimpa bencana”, jelasnya.
Kimura juga ingin ikan tersebut tetap berada di Jepang, daripada membiarkannya dibeli orang dari negara lain. Ikan ini ditangkap di Aomori Prefecture, dan lokasi penangkapannya tak jauh dari pantai yang diterjang tsunami di tahun 2011.
Ikan ini harganya Rp. 25.000.000 per kilo, atau sekitar Rp. 870.000 per irisnya. Harga ini merupakan harga termahal untuk bluefish tuna. Kualitas tinggi bluefin tuna memang tak perlu diragukan lagi, namun harga mahal itu tetaplah mengejutkan. Harga tersebut adalah harga ikan termahal yang pernah dijual di Tsukiji fish market. Penjualan ikan mahal ini menghadirkan kemeriahan tersendiri di pasar ini, yang mendapatkan berkah saat lelang pertamanya di tahun 2012.
Walaupun dibeli dengan harga yang fantastis, namun restoran Sushi-Zanmai di Tsujiki menjual tuna sushi dengan harga hanya Rp.50.000. Hal itu membuat para pengunjung resto nya sangat senang. 'Ini sangat menyenangkan! Saya hanya bisa tersenyum senang!', kata Kosuke Shimogawara. Menurutnya, tuna sushi biasa dijual dengan harga sekitar Rp.955.000. Shimogawara merasa sangat berterimakasih pada Kimura, karena dapat mencicipi makanan tersebut dengan harga yang sangat murah.
Bluefin tuna dihargai tinggi karena daging merahnya yang lembut, yang jadi incaran para pecinta sushi. Irisan terbaik dari bluefin, disebut 'o-toro', biasanya dijual sekitar Rp.230.000 per irisnya. Warga Jepang mengkonsumsi 80% bluefin hasil tangkapan di Atlantik dan Pasifik.
Pemenang lelang di tahun 2011 adalah seorang pengusaha asal Hong Kong, Ricky Cheng, yang menjalankan jaringan restoran Itamae Sushi dan restoran Jepang kelas atas di Ginza.
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar